Selasa, 22 Maret 2011

PDS HB Jassin Masih Tunggu Kepastian

Donvito Samartha
22/03/2011 12:40


Liputan6.com, Jakarta: Pusat Data Sastra (PDS) HB Jassin di kompleks Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta, Selasa (22/3) masih menunggu kepastian. Surga bagi para penggemar karya sastra, mahasiswa jurusan sastra, dan kalangan peneliti karya sastra, kini sedang dalam posisi menanti apakah akan bertahan atau mati suri. 

Terbitnya surat keputusan Gubernur DKI Jakarta nomor 215 yang menetapkan anggaran bagi tempat ini menjadi Rp 50 juta per tahun, dirasa kurang. Padahal dana pemeliharaan seluruh koleksi mencapai Rp 100 juta per bulan. Pusat data sastra yang memiliki koleksi puluhan ribu karya sastra Indonesia dan berbagai negara ini pun terancam akan ditutup.

"Yang kami mengajukan itu kemarin anggaran 1 M yah. Tapi paling tidak minimal yah 50 juta per bulan. Tapi kan katanya yang akan kami dapat cuma 50 per tahun," kata Kepala PDS HB Jasin, Ariany Isnamurti. 

Bagi sastrawan dan mahasiswa, tempat ini merupakan bukti perkembangan kesusasteraan Tanah Air yang tak ternilai harganya. Pusat sastra ini memiliki koleksi puluhan ribu karya mulai dari buku fiksi, nonfiksi, naskah drama, puisi, naskah tulisan tangan para sastrawan, hingga surat menyurat bersejarah para sastrawan besar Indonesia.

"Kecewa dan ketakutan. Karena kalau ditutup kan yang datang ke sini tidak hanya orang dari dalam negeri tapi juga luar negeri. Sarjana yang ambil S2, S3, semuanya datang ke sini. Terus kalau ini ditutup bagaimana, katanya ini satu-satunya wadah di dunia yang paling lengkap tentang sastra baik yang lama maupun yang baru," ujar Sastrawati Titis Basino.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo juga telah mendatangi Pusat Dokumentasi Sastra itu. Bang Foke merasa tidak percaya terhadap kabar tersebut, walau surat keputusan mengenai biaya ditandatangani dirinya. Ia berencana mengecek dana kucuran PDS HB Jassin yang hanya Rp 50 juta pertahun [baca: Ayo, Kita Bantu PDS HB Jassin]. (APY/Vin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar