Kamis, 14 April 2011

Piyu: Koin Sastra Mestinya Tak Ada

Teguh Prayoga Sudarmanto | Jodhi Yudono | Kamis, 14 April 2011 | 02:11 WIB
 
 
JAKARTA, KOMPAS.com — Meskipun Konser #Koinsastra tetap diadakan, Rabu (13/4/2011) malam, Piyu "Padi" mengungkapkan, acara yang diapresiasikan untuk donasi Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin tersebut semestinya urung dilakukan. Lho, kok? Ternyata, gitaris band Padi tersebut ingin menekankan pentingnya perhatian pemerintah terhadap PDS HB Jassin.

Piyu yang bernama asli Satriyo Yudi Wahono itu merasa bahwa selama ini pemerintah lepas tangan dalam kepengurusan "jati diri" sastra Indonesia tersebut. "Sepertinya ada skenario membiarkan. Padahal, PDS HB Jassin itu jati diri bangsa. Seharusnya acara ini enggak ada," kata Piyu, Rabu, sebelum penampilannya di #Koinsastra, di Bentara Budaya, Palmerah, Jakarta.

Baginya, sastra Indonesia sudah semestinya diurusi karena sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari bangsa ini. "Padahal, pusat sastra dapat dibikin secanggih mungkin," lanjutnya.
Jadi, tak heran seandainya keragaman budaya Indonesia banyak diambil oleh negeri tetangga seperti Malaysia. Hal itu disebabkan tidak lain adalah karena ketidakpedulian sejak dini, khususnya dari pemerintah, untuk menginisiasi dan melaksanakan perawatan dan pemberdayaan terhadap sastra-sastra tersebut.

"Jangan sampai nanti kalau kita baru kehilangan sesuatu, kita marah. Jangan sampai terjadi pengklaiman, baru kita menyesal," tuturnya menambahkan.

Padahal, banyak sekali manfaat dari pendokumentasian yang dilakukan PDS HB Jassin, salah satunya dicontohkan Piyu, "Dengan adanya pendokumentasian, maka akan terjadi sharing ilmu, ilmu yang tidak lekang oleh zaman. Berbeda dengan gedung (polemik pembangunan Gedung DPR), yang akan hancur oleh gempa," tambah Piyu dengan bersemangat.

"Padahal, mereka kelihatan pintar (menunjuk salah satu orang di DPR). Ternyata, sudah kelihatan dari cara ngomong mereka, ngakunya pintar tapi cetek," tutup Piyu. Saat itu dia akan bermain solo pada acara Konser #Koinsastra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar